Senin, 08 Desember 2014

Sahabat pembaca tersayang 
Hidup adalah jalan singkat menuju-Mu ya Allah. 
Ujian dan cobaan adalah kemestian, agar kami semakin layak mendapatkan cinta-Mu. Pada akhirnya semua akan kembali, tak ada yang mampu menolak ketika malaikat maut menjemput Yang hidup hanya bisa belajar dari kepergian orang-orang yang dikasihi, saat mereka telah menuntaskan rindu kepada rob-Nya.

Ketika itu terjadi, seharusnya setiap diri tergugu. Mempersiapkan jawaban : 
Sudah siapkah diri  jika Allah memanggil ? 
Masih beratkah hati dengan kecintaan dunia ? 
Masih bertumpuk kah dosa yang harus ditangisi ? 
Masih lalaikah diri dari memungut remah-remah kebaikan di setiap waktu ?
Allah, hamba ikhlas. Ikhlas karena-Mu.
Mohon siapkan diri hamba ketika hari itu datang, hari saat hamba memenuhi panggilan-Mu.

Sahabat pembaca, semoga tak berkurang syukur dan sabar, di hati kita selama ini. Sungguh, betapa ujian adalah tanda cinta-Nya. Pun takdir yang kini menimpa saya. Lembar kehidupan yang baru dibuka, kini harus ditutup rapat, sebab Allah memanggil sandaran hati saya yang kedua. Kepergiannya menghempaskan saya kembali pada kesendirian. Lebih berat dari sebelumnya karena kini ada ananda lain, tak hanya Rossi. Amanah yang harus saya jaga sepenuh jiwa. Mata-mata yang haus ilmu dan bimbingan, juga kasih sayang. Mereka semua membutuhkan saya 
Selamat jalan wahai suamiku, pasangan hati dan sekaligus penjaga hatiku.

Terimakasih atas izinMu memberiku kesempatan mereguk kebahagiaan dalam lindungan kasihMu.

28 komentar:

  1. bundaa aku penggemar berat muu
    i love you so much bundaa

    BalasHapus
  2. La tahzan, Mbak Hana. Jangan terlalu bersedih atas keputusan terbaik yang Allah berikan kepada kita. Meski bagi kita mungkin ini ujian berat namun terkadang justru inilah cara Allah membimbing kita menjadi manusia yang lebih baik

    BalasHapus
  3. Sabar ya Mbak Hana. Semoga Mbak Hana senantiasa berserah dan bisa ikhlas menjalani ujian ini. Untuk almarhum suami Mbak Hana, saya berdoa semoga semua amal-ibadahnya diterima oleh Allah swt dan Mbak Hana juga bisa tetap tegar menjadi pelindung bagi anak-anak dan keluarga. Amin.

    BalasHapus
  4. Semoga Allah membersihkan semua kesalahan-kesalahannya sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran dan menggantikan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada rumah di dunia. Dan Allah memasukkannya ke dalam surga dan senantiasa melindungi dari azab kubur dan juga azab api neraka...

    BalasHapus
  5. Maaf ya, tapi jalan ceritanya kok lebay gitu, seperti yg diduga, klise. Terkesan dipaksakan dan terburu2. Kenapa tidak diakhiri dg perkawinan bahagia Hana-Wisnu? Masa Hana nangis darah terus nggak ada akhirnya? Apalagi kalau sampai nanti dibuat balik lagi sama Bram, tambah lebay aja. Males banget lihatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang bakalan balik sama bram krna kisah nyatanya begitu. Pdhl alangkah lebih baiknya kalau disinetronnya diakhiri dg kisah bahagia hana dan wisnu sampai mereka tua.

      Hapus
    2. Di aslinya kan juga gak ada Wisnu dan Rafa. Jadi harusnya Hana gak usah dipaksakan utk kelak balik ke Bram. Dosanya terlalu besar. Karakternya terlalu jelek apalagi dibandingkan Wisnu. Aku kecewa Wisnu dibuat meninggal, padahal bisa jadi contoh keluarga sakinah.

      Hapus
    3. Benar. akupun suka dengan karakter Dr. Wisnu yang baik. kenapa sekarang malah dibuat Meninggal?

      Hapus
    4. Tanpa bermaksud membela
      Sebenarnya karakter bram itu juga baik tapi sayang dia terjebak pada seorang wanita yang jahat. Karena ketidak tegasannya dia membuat aemua menjadi sulit. Semoga menjadi pelajaran aja buat para suami.

      Hapus
  6. Sayang sekali tokoh wisnu ditiadakan.. seharusnya tokoh bram tidak dimunculkan kembali.. tapi apa boleh buat ini skenario sinetron..

    BalasHapus
  7. ceritanya sinetronnya sangat informative terima kasih ya mba
    OUTBOUND

    BalasHapus
  8. Ini cuma sinetron tapi pelajaran dlm sinetron ini ckup membantu dlm kehidupan nyata . Terkadang jalo komentar di setiap blog ini berasa hana sasmita ada bneran .

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. turut berduka cita atas meninggalnya Dokter Wisnu, semoga Mbak Hana dan keluarga yg ditinggalkan diberi Ketabahan...

    BalasHapus
  11. yahh.. kok gak ada wisnu sihh,,'
    ceritanya ditubah dong pak produser...

    wisnu penggambaran lelaki dan suami idaman para wanita.

    wisnuu oh wisnuu

    BalasHapus
  12. hii .. silahkan kunjungi blog sya.. ada kosmetik murah meriah dan halal lhoo ;)

    BalasHapus
  13. mbak hana yang sabar dan tabah ya atas kepergian suami mbak hana semoga amal ibadahnya di terima Allah SWT,Dan kelak di pertemukan kembali di surganya Allah SWT

    BalasHapus
  14. Asalamuallaikum Mbak Hana,aku hanya ingin menyampaikan salam dari bunda ku untuk Mbak Hana. Beliau bilang sinetron ini sangat bagus sampai2 bundaku nggak mau ketinggalan untuk menonton #CHSI

    BalasHapus
  15. Kapan sih chsi season 2 nya dimulai?

    BalasHapus
  16. Terima kasih mba .. informasinya sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  17. Kenapa blog ini tidak aktif lagi ? kemana Mbak Hana ?

    BalasHapus
  18. Iya, sayang banget nggak aktif lagi. Padahal mbak Hana itu figur yang bisa memberi kita semua pencerahan melalui kisahnya yang inspiratif dan memotivasi.

    BalasHapus
  19. Aduh, Rasanya saya ingin kettemu Mbak Hana dan memintanya untuk melanjutkan Blog ini lagi.

    BalasHapus
  20. assalamualaikum mbak hana sy mohon kpd mbak hana untuk menulis lagi di blog ini karna tulisan mbak hana membuat sy ter inpirasi

    BalasHapus